Penggemar Penuhi Mural Rashford yang Dirusak dengan Pesan Dukungan dan Gambar Hati
By Nad
nusakini.com - Internasional - Warga Inggris telah bertindak untuk melindungi pemain sepak bola Marcus Rashford dengan cara menutupi tulisan dan gambar berbau rasisme yang digambarkan di mural Rashford di kampung halamannya. Mereka menutupinya dengan pesan-pesan sayang dan dukungan untuk "pahlawan" yang mereka katakan merupakan panutan nasional.
Pemain berkulit hitam, Rashford yang berusia 23 tahun, Jadon Sancho 21 tahun, dan Bukayo Saka 19 tahun, sedang mengalami kekerasan rasisme setelah mereka gagal mencetak gol di adu penalti Inggris dengan Italia di final Euro 2020.
"Kami mencitaimu!" tulis salah satu dari ratusan pesan pendek yang menutupi tulisan dan gambar rasisme di mural Rashfor yang berada di daerah Withington, Manchester. Satu gambar hati berwarna merah muda juga bertuliskan "pahlawan" di mural tersebut.
"Kamu telah mendukung kami berkali-kali, sekarang saatnya kami yang mendukungmu!" tulis yang lainnya.
Pemain Manchester United ini mengunggah foto-foto surat yang dikirimkan anak-anak kepadanya. Surat-surat itu menyatakan mereka bangga kepadanya.
Rashford yang lahir di Manchester dan dibesarkan oleh ibunya yang menjanda di daerah Wythenshawe di kota tersebut, menggunakan pengalamannya yang menghadapi kelaparan saat ia anak-anak untuk membuat kampanye yang mendorong pemberian makanan gratis kepada anak-anak.
Rashford mengakui tendangan penaltinya tidak baik dan seharusnya masuk ke gawang, namun ia menegaskan ia tidak akan pernah minta maaf mengenai identitasnya.
"Melihat respon di Withington membuat saya menangis. Komunitas tersebut selalu memeluk saya dan terus mendukungku. Saya Marcus Rashford, 23 tahun, berkulit hitam asal Withington dan Wythenshawe, Manchester. Jika saya tidak memiliki apapun, saya akan terus memilki identitas ini," tulis Rashford dalam sebuah pernyataan.